1.1
Latar
Belakang
Perkembangan
dunia medis saat ini banyak yang menggunakan komputer untuk membantu diagnosis
maupun pencegahan dan penanganan suatu penyakit.selain itu sebagian besar dari
masyarakat tidak terlatih secara medis, sehingga apabila mengalami gejala
penyakit yang diderita belum tentu dapat memahami cara-cara penanggulangannya.
Padahal gejala-gejala yang sebenarnya dapat ditangani lebih awal menjadi
penyakit yang lebih serius akibat kurangnya pengetahuan. Dalam masyarakat,
demam dikenal sebagai sebuah penyakit yang cukup umum terjadi. Hanya sedikit
orang yang tahu bahwa demam sebenarnya sebuah gejala dari berbagai kemungkinan
penyakit.
Situasi
tersebut dapat dihindari jika masyarakat memiliki sedikt pengetahuan tentang
kesehatan. Pengetahuan dapat diperoleh dari buku-buku atau situs-situs internet
yang membahas tentang kesehatan. Akan tetapi untuk mempelajari hal tersebut
tidaklah mudah karena selain memerlukan waktu yang cukup lama untuk
memahaminya. Sumber-sumber tersebut juga belum tentu dapat mendiagnosis jenis
penyakit seperti yang dilakukan oleh seorang dokter.
Sistem
pakar akan bertindak layaknya seperti seorang pakar. Sistem akan memberikan
daftar gejala-gejala sampai bisa mengidentifikasi suatu objek berdasarkan
jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah menganalisis suatu
masalah. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nantinya bisa membantu
masyarakat untuk mendiagnosa penyakit dengan gejala demam pada manusia dengan
melihat ciri-ciri dan gejala-gejala yang dialami pasien dan nantinya sistem
pakar ini dapat menjelaskan dan mengdiagnosa apakah anak tersebut terkena
penyakit dengan gejala demam yang seperti apa, bisa jadi gejala demam yang di
alami pasien berakibat atau terdiagnosa penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut, Diare,Demam Thypoid (tipes),
Demam Berdarah, Demam Malaria, Hepatitis, dan Infeksi Saluran Kemih.
Dengan
pengembangan sistem pakar diharapkan bahwa orang awam dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan
bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu
aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Pengalihan keahlihan
dari pakar ahli komputer untuk kemudian
di alihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli. Merupakan tujuan utama dari
sistem pakar.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
“Bagaimana membuat suatu program sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit dengan gejala demam pada manusia menggunakan metode forward chaining”
2.
“Apakah metode forward chaining dapat digunakan sebagai solusi alternatif
bagi pasien atau pakar dalam mendiagnosa penyakit dengan gejala demam pada
manusia?”
Mengingat
begitu banyak permasalahan mengenai penyakit dengan gejala demam pada manusia,
maka batasan masalah dari pembuatan “ Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
Dengan Gejala Demam Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining” adalah sebagai berikut :
1.
Cara akusisi pengetahuan dilakukan
dengan pencarian sumber pengetahuan di internet dan buku yang disusun oleh
pakar.
2.
Penyakit yang diambil dalam proses
diagnosa tersebut hanya 7 penyakit yaitu penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) , Diare , Hepatitis , Demam Berdarah, Demam Thypoid (Tipes) ,Demam Malaria , dan Infeksi Saluran Kemih.
3.
Metode representasi pengetahuan yang
dipilih production rule.
4.
Inferensi aturannya menggunakan
pelacakan le depan (forward chaining).
5.
Data pengetahuannya statis.
6.
Sistem ini menggunakan database yang
dirancang dengan menggunkan MySQL.
7.
Bahasa pemograman yang digunakan adalah Java dengan aplikasinya Netbeans.
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1.3.1
Tujuan
Tujuan
dari penyusuanan Tugas Akhir ini adalah untuk membuat program Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Penyakit Dengan Gejala Demam Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining.
1.3.2
Manfaat
Adapun
manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1.
Bagi masyarakat memberikan solusi
alternatif yang lebih mudah, praktis dan cepat.
2.
Meningkatkan efisiensi dalam konsultasi.
3.
Meningkatkan obyektifitas dan akurasi
informasi dalam penentuan penyakit dengan gejala demam pada manusia.
4.
Bagi peneliti, sistem ini akan membantu
aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
2.1
Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam
mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan
pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:
“Suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu”.
Pendekatan sistem ini merupakan
jaringan kerja dari prosedur lebih mendekatkan urut-urutan operasi didalam
sistem.
“Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”(Jogiyanto, 2005).
2.2
Pakar
Pakar (domain expert) adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowladge
atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang
yang dimilikinya. (Arhami, 2005).
2.3
Sistem
Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengethuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. (Kusrini,
2006).
Secara umum (expert
system) sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan ,fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya
hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar
akan memberikan nilai tambah pada teknologi untuk membantu dalam menangani era
informasi yang semakin canggih.
2.3.1
Konsep
Dasar Sistem Pakar
Menurut Efrain Turban konsep dasar suatu sistem
pakar mengandung beberapa unsur, diantaranya adalah keahlian, ahli, pengalihan
keahlian, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan salah satu
penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang didapatkan baik secara formal
maupun non formal. Ahli adalah seseoarang yang mempunyai pengetahuan tertentu
dan mampu menjelaskan suatu tanggapan dan mempunyai keinginan untuk belajar
memperbarui pengetahuan dalam bidangnya. Pengalihan keahlian adalah mengalihkan
keahlian dari seorang pakar dan kemudian dialihkan lagi ke orang yang bukan
ahli atau orang awam yang membutukan. Sedangkan inferensi , merupakan suatu
rangkaian proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau
diasumsikan. Kemampuan menjelaskan, merupakan salah satu fitur yang ahrus
dimiliki oleh sistem pakar setelah tersedia program di dalam komputer.
Tujuan pengemabangan sistem pakar sebenarnya tidak
untuk menggantikan peran para pakar, namun untuk mengimplementasikan
pengetahuan para pakar ke dalam bentuk perangkat lunak, sehingga dapat
digunakan oleh banyak orang.
2.3.2
Arsitektur
Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu
antarmuka pengguna (user interface),
basis data sistem pakar (expert system
database), fasilitas akuisisi pengetahuan(knowledge acquisition facility), dan mekanisme inferensi(inference mechanism). Selain itu ada
satu komponen yang hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas
penjelasan (explanation facility). (Kusrini,
2006).
Arsitektur dasar dari sistem pakar dapat dilihat
pada gambar 1 (Kusrini, 2006).
Gambar
2.1 Arsitektur Sistem Pakar
1. Antarmuka
Pengguna adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara
pengguna dengan sistem.
2. Basis
data sistem pakar berisi pengetahuan setingkat pakar pada subyek
tertentu.Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan
menyelesaikan masalah. Basis data terdiri dari 2 elemen :
1. Fakta,
situasi masalah dan teori yang terkait.
2. Heuristik
khusus atau rules, yang berlangsung
menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.
3. Fasilitas
akuisisi pengetahuan merupakan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas
dialog antara pakar dengan sistem.fasilitas akuisisi ini digunakan untuk
memasukkan fakta-fakta dan kaidah-kaidah sesuai dengan perkembangan ilmu.
Meliputi proses pengumpulan, pemindahan,dan perubahan dari kemampuan pemecahan
masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi (buku,dll)
keprogram komputer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan basis
pengetahuan (knowledge base).
4. Mesin
inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan
pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir.
Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berpikir manusia.
5. Fasilitas
penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa komputer
meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan
komputer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi
6. Memori
kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang
berisi fakta fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi fakta-fakta
tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.
2.4
Penyusunan
Basis Pengetahuan
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk
model mental yang menggambarkan obyek dengan tepat dan merepresentasikannya
dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek (Kusrini, 2006).
Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
dengan gejala demam pada manusia ini membutuhkan pengetahuan dan mesin
inferensi untuk mendiagnosa yang dialami pengguna. Basis pengetahuan ini
berisikan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh sistem. Sedangkan mesin inferensi
digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang dimasukkan pengguna sehingga
dapat ditemukan suatu kesimpulan basis pengetahuan yang diperlukan sistem
terdiri dari gejala penyakit, jenis penyakit, terapi, dan cara pencegahan. Data
yang menjadi input sistem adalah data gejala yang dapat dari pemeriksaan yang
dilakukan oleh para medis. Data tersebut digunakan oleh sistem untuk menentukan
penyakit yang diderita oleh pasien.
4.1
Penilaian
Keadaan
Dalam
dunia medis saat ini banyak yang menggunakan komputer untuk membantu diagnosis
maupun penanganan dan pencegahan suatu penyakit. Demam merupakan pertanda
penyakit. Bila tubuh mengalami gangguan fisik atau psikis, dikeluhkan gejala
demam yang diidentikkan dengan istilah panas badan. Dalam dunia medis demam
disebut juga fever atau febris. Demam merupakan reaksi awal
tubuh terhadap rangsangan mikroorganisme
penyakit yang masuk kedalam tubuh, sehingga suhu badan akan meningkat diatas
37,5 derajat celcius. Kondisi ini bisa diukur dengan termometer di oral
(mulut),axilla (ketiak) atau dubur (rectal). Setiap penyakit yang disebabkan
oleh invasi bakteri atau virus pada umumnya menimbulkan gejala demam pada tubuh
kita. Dalam kondisi iklim pancaroba dan perubahan kualitas lingkungan
pemukiman. Bagi semua orang tidak banyak yang mengetahui jika adanya gejala
penyakit menyerupai demam. Seorang dokter atau pakar melakukan identifikasi
gejala penyakit pada manusia yang mempunyai gejala demam yang hampir mirip
sehingga perlu ditegakkan diagnosis pasti dengan bantuan pemeriksaan penunjang
laboratorium. Dari identifikasi itulah seorang dokter atau pakar dapat
menentukan penyakit yang diderita pasien dan terapi serta pencegahan yang harus
diterima pasien.
Seorang
dokter dibutuhkan oleh masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai masalah
penyakit yang diderita pasien. Jadi seorang dokter atau pasien harus selalu ada
di tempat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai masalah
tersebut. Hal ini kurang efektif dan efisien, karena seorang pakar terbatas.
Selain itu seperti disebutkan diatas mengenai kurangnya sosialisasi mengenai penyakit dengan gejala
demam pada manusia membuat orang awam kurang memahami mengenai gejala demam
yang dirasakan,kadang tak banyak yang menganggap gejala demam dianggap gejala
biasa yang tidak perlu diwaspadai padahal sekecil apapun keluhan subyektif yang
dirasakan perlu diwaspadai karena ada kemungkinan bisa mengalami salah satu
jenis penyakit atau beberapa penyakit itu secara bersamaan.
Sehingga
tanpa kehadiran seorang pakar, masyrakat dapat mengetahui informasi mengenai
masalah penyakit dengan gejala demam pada manusia . Hanya dengan mentransfer
pengetahuan ke dalam sistem pakar tersebut. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dari pakar itu sendiri dan sumber- sumber lainnya, seperti literatur
ilmu penyakit dalam.
4.2
Koleksi
Pengetahuan
Salah
satu komponen sistem pakar yang penting adalah pengetahuan dalam sistem pakar
untuk menentukan penyakit dengan gejala demam (knowledge Base). Sumber pengetahuan diperoleh dengan cara survey dan melakukan wawancara serta
beberapa literatur tentang penyakit dengan gejala demam seperti pada buku ajar
ilmu penyakit dalam . sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk
dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis
pengetahuan.
Untuk
lebih jelasnya tentang diagnosis penyakit dengan gejala demam, dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
No
|
Nama
Penyakit
|
Gejala
|
Terapi
|
Anjuran
|
1.
|
ISPA
|
Demam < 7 Hari.
Demam Mendadak.
Batuk.
Pilek.
Nyeri Menelan.
Suara Serak / Hilang Tanpa Spontan.
|
Cefadroksil 3 x 1.
Dextral 3 x 1.
Conuit 1 x 1.
|
Hindari minum es.
Hindari Makan-makanan gorengan dan pedas.
Istirahat cukup
|
2.
|
Diare
|
Demam < 7 Hari.
Demam > 7 Hari.
Demam Mendadak.
BAB Encer > 4 x.
Anoreksia.
|
Metronidazol 2 x 1.
Primodiar 1 x 2.
Lacto-6 1x 1.
Oralit 3 x 1.
|
Diet lunak Tinggi Kalori Tinggi
Protein.
Minum yang manis-manis
|
3.
|
Thypoid
|
Demam > 7 Hari.
Demam Naik Turun
Mual.
Muntah.
Letargi
|
Thiramfenilal 4 x 1.
Paracetamol 3 x 1.
Ranitidin 3 x 1.
Conuit 1 x 1.
|
Diet Lunak,Tinggi Kalori Tinggi
Protein
Istirahat Cukup.
|
4.
|
Malaria
|
Demam < 7 Hari.
Demam Tinggi.
Demam Mendadak
Menggigil.
Berpergian Ke Daerah Endemis.
|
Asam Folat
Diasepam
Klorpromazin diulang tiap 4 jam
Paracetamol
Chloroquine
|
Istirahat cukup.
Minum Obat rutin.
Diet Bebas , Tinggi Kalori Tinggi Protein
|
5.
|
ISK
|
Demam > 7 Hari.
Demam Sub Febril.
Sering Anyang-anyangen.
BAK Nyeri.
Nyeri Punggung.
|
Ciprotoxain 1 x 1.
Ampisilin 1 x 4 Hari.
Trimetoprin tiap 12 jam.
Kotrimokasazol 2 x 2 Hari.
Fluorokuinolon 1 x 2 Hari
Aztreonam 1 x 3 Hari.
Amoksilin-kalium klavulanat 1 x 3
Hari.
Hubungi dokter
|
Jangan menahan air kencing.
Minum banyak air 3 liter setiap hari
untuk mencairkan air kencing.
Cuci alat kelamin dan daerah anus
dengan sabun ringan.
Hindari alkohol karena menyebabkan air
kencing terlalu kental.
|
6.
|
Hepatitis
|
Demam > 7 Hari.
Demam Sub Febril.
Badan Terasa Kuning / Ikterus.
Malaise (Males).
|
Kortikosteroid
Hubungi dokter
|
Istirahat mutlak ditempat tidur.
Diet rendah lemak,tinggi karbohidrat.
|
7.
|
Demam Berdarah
|
Demam > 7 Hari.
Demam Tinggi.
Demam Mendadak.
Nyeri Sendi
Otot Cekat-cekot.
Mimisan (Epistaksis).
|
Asetaminofen
Eukinin atau Dispiron
Hubungi dokter
|
Tirah Baring.
Makanan Lunak.
|
Sumber
: dr. Dian Damayanti, 2012
4.1
Perancangan
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Dengan Gejala Demam Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining.
Berdasarkan
hasil survey mengenai penyakit dengan
gejala demam pada manusia, maka dibuatlah program aplikasi berbasis komputer
berupa sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit dengan gejala demam pada manusia
menggunakan metode forward chaining.
Sistem pakar ini digunakan untuk memudahkan dalam mendignosis penyakit dengan
gejala demam pada manusia bagi
masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut dan bagi medis dalam
mendiagnosis pasiennya. Sistem pakar ini menyediakan fasilitas untuk memberikan
solusi yang dapat dilakukan dari hasil identifikasi tersebut. Pengguna yang membutuhkan informasi mengenai
penyakit dengan gejala demam pada manusia atau para medis yang ingin mendiagnosis
penyakit dengan gejala demam , mereka dapat melakukan identifikasi sendiri
tanpa harus bertanya pada pakar yang ada
ditempat itudan bagi para medis ini akan menjadi asisten medis dalam mendiagnosa
penyakit dengan gejala demam. Sehingga dengan adanya sistem pakar ini akan lebih mengefektifkan dan
mengefisiensikan waktu untuk mengetahui informasi tersebut. Perancangan sistem
pakar diagnosa penyakit dengan gejala demam pada manusia menggunakan metode forward chaining dimodelkan dalam
bentuk Document Flowchart, Context Diagram,
Data Flow Diagram, Entity Relatinship Diagram, Design Database, Design Form, Program Flowchart
dan Implementasi Program dalam Java NetBeans 6.9.1. Namun sebelum melakukan perancangn sistem
terlebih dahulu perlu dibuat representasi
pengetahuan. Pengetahuan untuk melakukan diagnosis, memberikan terapi dan
pencegahan terhadap penyakit dengan gejala demam di representasikan dalam
bentuk kaidah produksi. Namun sebelum melakukan perancangan sistem, terlebih
dahulu perlu dibuat representasi pengetahuan. Dalam representasi pengetahuan ini penulis menyusun sebuah diagram tree dalam menentukan penyakit dengan
gejala demam pada manusia.